Muda Bicara Pendidikan Tegaskan Pentingnya Tes Kemampuan Akademik

BerlianTimes.ID, Tangerang Selatan – Tes Kemampuan Akademik (TKA) menjadi topik hangat dalam forum Muda Bicara Pendidikan yang digelar di Serambi Temu, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (3/9/2025). Diskusi ini menghadirkan berbagai kalangan, mulai dari pejabat pemerintah, akademisi, praktisi kebijakan, guru, hingga perwakilan pelajar.
Kepala PSKP UAD sekaligus Tenaga Ahli Kemendikdasmen RI, Dr. Azaki Khoirudin, M.Pd, menegaskan bahwa TKA merupakan bagian penting dari visi besar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Kemendikdasmen memiliki visi Pendidikan Bermutu untuk Semua, yang diambil dari semangat UUD 1945. Untuk mewujudkan itu, Pak Menteri menggunakan istilah partisipasi semesta, yaitu mendengar dan berdialog dengan berbagai pihak. Forum ini adalah salah satu tempat untuk mendengarkan suara anak muda,” jelasnya.
Menurut Azaki, TKA bukan sekadar tes, melainkan instrumen untuk memastikan kualitas pendidikan berjalan merata. Ia menilai, partisipasi anak muda dalam memahami kebijakan ini sangat krusial agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas.
Psikolog dari Komunitas Ruang Gembira Belajar, Wilda Kumala Sari, M.Psi., menambahkan bahwa TKA bisa menjadi momen evaluasi kapasitas diri siswa.
“TKA mengukur literasi dan numerasi, sehingga kita tahu kemampuan mana yang perlu ditingkatkan. Namun, tentu tetap memerlukan pendampingan guru agar proses belajar berjalan optimal,” ujarnya.
Senada, Founder Muda Bicara ID, M. Iqbal Khatami, S.IKom., MA, menekankan peran generasi muda dalam menyosialisasikan kebijakan ini.
“TKA adalah kebijakan yang harus kita dukung. Informasi sudah tersebar luas, tinggal bagaimana anak muda ikut membumikan pemahaman TKA sampai ke masyarakat,” tegasnya.
Dari perspektif kebijakan, Moch. Edward Trias Pahlevi, S.IP., M.IP menilai TKA mengembalikan pendidikan ke semangat awalnya.
“Kebijakan ini berfungsi mendeteksi kemampuan siswa. Tinggal bagaimana teknis pelaksanaan di lapangan,” jelasnya.
Pengalaman praktis juga dibagikan oleh Fahmi Firmansyah, S.Th.I., S.Pd., MA, guru SMAN 74 Jakarta.
“Kami memulai dari sosialisasi ke siswa, orang tua, guru mapel, dan wali kelas, sebelum pelaksanaan selama dua pekan. TKA adalah asesmen berstandar nasional sekaligus acuan bagi guru,” terangnya.
Sementara itu, pelajar Tangerang Selatan, Ghina Tsaniyah Siregar, menilai TKA sebagai sarana refleksi diri.
“Untuk aku, TKA ini penting karena bisa menjadi evaluasi kemampuan diri kita,” ungkapnya.
Diskusi interaktif ini menunjukkan mayoritas respon positif terhadap TKA, meskipun ada catatan teknis yang masih perlu diperbaiki. Forum ini diharapkan menjadi awal penguatan peran publik, khususnya anak muda, dalam mendukung kebijakan TKA sebagai bagian dari transformasi pendidikan nasional.