Opini

Rumah Itu

BerlianTimes.ID – Muhammadiyah itu ibarat rumah pribadi. Pemiliknya tentu ingin rumah itu bagus, kokoh, enak ditempati dan dipandang. Selebihnya tentu berjalan seperti biasa. Mengisi, merawat, merenovasi dan menjaga agar aman terkendali.

Tapi ada orang punya rumah seakan gak punya. Karena sibuk orangnya jarang di rumah. Padahal saat proses bangun mati-matian cari uang. Sampai pinjam kiri kanan. Lucunya bahkan ada yang tidak tahu rumahnya kecurian.

Jadi ternyata membangun Muhammadiyah tidak sekedar bangunan fisik. Tapi bagaimana menjaga selama hayat di badan. Semangat membangun boleh saja. Lalu mengisi dan menjaga tentu tidak boleh terlupa. Itu sudah ibarat dua sisi mata uang.

Tak bisa sendirian itu pasti. Dakwah ini perlu banyak orang. Tak ada yang namanya ustadz seribu umat. Mengurus umat sekampung aja keteteran. Maka pengurus Muhammadiyah harus mampu menggandeng elemen yang ada. Minimal yang sepaham dan bisa sejalan.

Jangan lupa pencuri saja tergolong pandai. Buktinya bisa mengambil tanpa ketahuan. Kalau apes ya ngelawan atau dipukuli orang. Sekarang mungkin ke tingkat diviralkan orang. Lumayan dia jadi terkenal tanpa harus bikin perkenalan.

‘Ala kulli hal. Saya pikir ada 3 kutub di dalam Muhammadiyah. Para pengurus yang menjaga dan memakmurkan, tamu yang sekedar numpang lewat dan ada juga pencuri yang mengintai setiap saat. Kelompok ketiga tadi kalau beruntung tujuannya itu dia dapat. Ujungnya yang punya gigit jari dan berdebat.

Alangkah untung kalau kita yang bisa balik mencuri. Orang-orang yang awalnya begitu lalu berbalik arah. Mereka menjadi bagian tak terpisahkan dari kita. Meski tak tahu apa bisa. Apa salahnya kita coba. Nah jangan lupa itu baru kelasnya rumah. Bagaimana kalau organisasi sebesar Muhammadiyah yang dicuri. Eh apa bisa?

Oleh : Zakiyul Fuad

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button