
BelianTimes.ID, Penajam Paser Utara – Wilayah pesisir Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kini menghadapi ancaman banjir rob (banjir laut pasang) yang semakin nyata. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU telah mengidentifikasi enam Rukun Tetangga (RT) yang paling rentan terdampak, yaitu di Kelurahan Tanjung Tengah, Saloloang, dan Pejala.
Ahli Muda Kebencanaan BPBD PPU, Muhammad, menjelaskan bahwa fenomena banjir rob ini dipicu oleh peningkatan intensitas hujan dan pasang surut air laut. Kondisi ini semakin diperburuk dengan penurunan permukaan tanah yang terjadi akibat berbagai aktivitas manusia di wilayah pesisir.
“Warga di enam RT yang kami identifikasi harus selalu siap siaga. Banjir rob bisa terjadi kapan saja, terutama saat musim hujan datang,” ujar Muhammad pada Sabtu (16/11/2024).
Data terbaru mengungkapkan bahwa ribuan jiwa berisiko terdampak oleh banjir rob. Selain menggenangi pemukiman, banjir rob berpotensi merusak infrastruktur, lahan pertanian, dan mengancam mata pencaharian masyarakat pesisir.
Menanggapi ancaman ini, BPBD PPU terus meningkatkan pengawasan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait. Muhammad juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada.
“Jika terjadi banjir rob, kami meminta masyarakat segera mengungsi ke tempat yang lebih aman dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang,” imbuhnya.
Selain upaya dari pemerintah, BPBD PPU juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mengurangi dampak banjir rob. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat antara lain penanaman mangrove, pengelolaan sampah dengan baik, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan agar tidak memperburuk kondisi pesisir.